BREBES, DN-II Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tanjung, Kabupaten Brebes, tengah bersiap melaksanakan program studi tur tahunan ke Yogyakarta. Kegiatan edukatif ini telah mengantongi izin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Brebes dengan total peserta sebanyak 208 siswa. (17/12/2025).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat (Waka Humas) SMPN 1 Tanjung, Bambang P., mewakili Kepala Sekolah Mulyaningsih, menegaskan bahwa program ini bersifat opsional atau tidak wajib bagi seluruh siswa kelas VIII.
“Ini adalah program sekolah rutin sebagaimana di SMP lainnya. Dari total 328 siswa kelas VIII, tercatat sebanyak 208 siswa yang ikut serta berdasarkan hasil pengecekan terakhir hari ini,” ujar Bambang saat memberikan keterangan.
Rencana Perjalanan dan Fasilitas Utama
Untuk mengakomodasi 208 peserta, pihak sekolah telah menyiapkan armada transportasi yang terdiri dari empat unit bus besar dan bus tambahan guna memastikan kenyamanan seluruh siswa.
Rute perjalanan telah disusun secara efisien untuk memaksimalkan pengalaman belajar di lapangan, meliputi:
Lava Tour Merapi: Destinasi edukasi untuk mempelajari sejarah erupsi dan fenomena alam Gunung Merapi.
Museum Dirgantara: Kunjungan sejarah untuk memperdalam wawasan mengenai dunia penerbangan Indonesia.
Kawasan Malioboro: Pusat budaya dan ekonomi kreatif di jantung Yogyakarta.
Terkait jadwal, rombongan direncanakan berangkat pada malam hari sekitar pukul 20.00 atau 21.00 WIB. “Kami tiba di Yogyakarta pagi hari, langsung memulai aktivitas di objek wisata, dan dijadwalkan kembali ke Brebes malam hari sehingga tiba di sekolah sekitar pukul 03.00 dini hari,” tambah Bambang.
Komitmen Keamanan dan Standar Armada
Keamanan siswa menjadi prioritas mutlak bagi SMPN 1 Tanjung. Selain izin resmi dari dinas terkait, pihak sekolah sangat selektif dalam memilih armada bus. Bambang memastikan kendaraan yang digunakan adalah unit terbaru untuk menjamin keselamatan di jalan.
“Kami pastikan kendaraan sangat layak, menggunakan unit keluaran terbaru di atas tahun 2023 dengan fasilitas yang memadai,” tegasnya.
Dalam pelaksanaannya, sekolah bekerja sama dengan biro perjalanan Hana Tour. Pemilihan biro ini didasarkan pada rekam jejak yang profesional dan pelayanan yang humanis. “Mereka sangat peduli kepada anak-anak. Jika ada siswa yang kurang sehat, penanganannya sangat baik dan tuntas,” puji Bambang.
Murni Penambahan Wawasan, Bukan Syarat Akademik
Pihak sekolah menggarisbawahi bahwa keikutsertaan dalam studi tur ini murni bertujuan untuk memperluas cakrawala berpikir siswa di luar kelas, bukan untuk mengejar nilai akademik.
“Kegiatan ini tidak berpengaruh pada nilai mata pelajaran apa pun. Fokus kami adalah pengayaan wawasan. Misalnya, saat mengunjungi candi, mereka bisa melihat langsung peninggalan sejarah Hindu-Buddha,” jelasnya lagi.
Keputusan akhir untuk mengikuti kegiatan ini sepenuhnya berada di tangan orang tua siswa. Program ini pun telah melalui proses sosialisasi dan mendapatkan persetujuan dari perwakilan orang tua, di mana pihak sekolah bertindak sebagai fasilitator demi kelancaran kegiatan tersebut.
Reporter: Teguh
Eksplorasi konten lain dari Detik Nasional.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
